Selasa, 13 November 2012

PTK PAI


Penggunaan Metode Drill Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Pendidikan Agama Islam Kelas XI Di SMU Negeri 1 Batu
BAB I
PENDAHULUAN
PTK PAI SMA


A. Latar Belakang

Kiranya tidak asing lagi apabila mendengar guru-guru Agama yang menyatakan keluhan-keluhan tentang pengajaran materi pendidikan agama, khususnya di sekolah-sekolah umum. Hal ini disebabkan karena adanya faktor ketakutan dari siswa itu sendiri yang menganggap materi pendidikan agama adalah materi yang paling menyulitkan untuk dipelajari. Ketika seorang guru memberikan materi pendidikan agama saat itu juga siswa merasa kurang berminat, kurang termotivasi untuk mempelajari atau untuk menerimanya. Akibatnya, dapat mengurangi keefektifan proses belajar mengajar.

Faktor lain adalah karena basic (dasar) dari siswa. Mayoritas siswa yang belajar di sekolah-sekolah umum memiliki dasar yang minim sekali tentang pendidikan agama. Atau mereka bisa dikatakan orientasinya kepada pendidikan agama kurang. Akibatnya, ketika siswa dihadapkan pada materi agama khususnya baca Al-Qur’an, siswa akan mengalami kesulitan pada proses belajarnya.

Demikian juga alokasi waktu yang diberikan untuk mata pelajaran PAI di sekolah-sekolah umum (1 x pertemuan dalam seminggu / 2 x 45 menit). Bagaimana mungkin siswa dapat membaca dengan fasih, menulis dengan tepat dan benar, menghafal dengan cepat. Dengan latar belakang basic agama yang minim sekali sementara waktu yang diberikan untuk materi pendidikan agama sangat sedikit sekali. Hal inilah yang menjadi penghalang ketercapaian hasil yang memuaskan. Akan berbeda sekali dengan siswa madrasah pada umumnya yang telah memiliki latar pendidikan agama. Lebih mudah untuk membaca, mudah dalam menulis dan menghafal sehingga tidak terdapat kesulitan-kesulitan untuk mempelajari materi pendidikan agama.

Berdasarkan fenomena-fenomena di atas sebagai gambaran problema dalam memperoleh efektifitas dan efisien pembelajaran materi pendidikan agama, maka disini penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut melalui pendekatan teoritis dan empirik. Maka dari itu disini penulis mencoba untuk mengambil judul “Penggunaan Metode Drill Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Pendidikan Agama Islam Kelas II-1 Di SMU Negeri 1 Batu”. Dari sini diharapkan dapat menemukan pemecahannya sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang hendak di kaji dapat dirumuskan sebagai berikut :
  1. Apakah penggunaan metode drill dapat mengatasi kesulitan belajar pada materi Pendidikan Agama Islam?
  2. Bagaimana pelaksanaan metode drill dalam mengatasi kesulitan belajar pada materi Pendidikan Agama Islam yang diberikan pada siswa kelas II-1 di SMU Negeri 1 Batu?


C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang hendak di kaji tersebut, maka peneliti ini bertujuan untuk :
  1. Memperoleh konfirmasi apakah metode drill dapat mengatasi kesulitan belajar materi Pendidikan Agama Islam siswa kelas II-1 di SMU Negeri 1 Batu.
  2. Mengetahui bagaimana peaksanaan metode drill materi Pendidikan Agama Islam siswa kelas II-1 di SMU Negeri 1 Batu.

D. Hipotesis
Dengan menggunakan Metode Drill materi Pendidikan Agama Islam dapat mempermudah belajar siswa kelas II-1 di SMU Negeri 1 Batu.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian, diharapkan dapat meberikan manfaat, antara lain :
1.    Lembaga
Sebagai pemberi informasi tentang hasil dari penggunaan metode drill dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam, serta sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga dalam memberikan kebijakan kepada para guru dalam penyampaian materi Pendidikan Agama Islam.


2.    Guru
Agar guru lebih mudah dalam menyampaikan materi yaitu secara praktis, efektif dan efesien dalam mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, serta untuk menmbah wawasan tentang penggunaan metode pembelajaran.
3.    Siswa
Siswa agar lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan guru serta lebih mudah dalam memotivasi kegiatan belajar materi Pendidikan Agama Islam untuk direalisasikan dalam kehidupannya..

F. Sistematika Pembahasan

BAB I     Pendahuluan, pada bab ini memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II     Kajian Pustaka, pada bab ini memaparkan tentang pengertian, unsur-unsur, tujuan, kebaikan, kelemahan, dan penggunaan metode drill dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III Metode Penelitian, pada bab ini memaparkan tentang pendekatan dan jenis penelitian, tahapan penelitian, siklus penelitian, pembuatan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, pengecekan keabsahan data, indikator kinerja.

BAB IV Paparan Data dan Hasil Penelitian, pada bab ini memaparkan tentang lokasi penelitian dan hasil penelitian yang meliputi penyajian data-data yang diperoleh dari lapangan.

BAB V Penutup, pada bab ini memaparkan tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan Pendidikan Agama Islam khususnya dalam metode pengajarannya.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
PTK PAI SMA

A.    Metode Drill

1.    Definisi Metode Drill
Sebelum mendefinisikan tentang metode drill terlebih dahulu mengetahui tentang metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan.  Oleh karena itu peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran.

Salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru adalah bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh tetapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh guru.

Dari definisi metode mengajar, maka metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.

Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.

Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan.

2.    Macam-Macam Metode Drill
Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :
  • Teknik Inquiry (kerja kelompok) Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.
  • Teknik Discovery (penemuan) Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi.
  • Teknik Micro Teaching Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
  • Teknik Modul Belajar Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi).
  • Teknik Belajar Mandiri Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

3.    Tujuan Penggunaan Metode Drill
Metode Drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :
  • Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.
  • Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan.
  • Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain.

4.    Syarat-Syarat Dalam Metode Drill
  • Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.
                a.    Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan.
                b.    Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.
                c.    Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi
  • Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik.
  • Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani.
  • Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.
  • Latihan diberikan secara sistematis.
  • Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi.
  • Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya. PTK PAI SMA

PTK PAI


Penggunaan Metode Drill Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Pendidikan Agama Islam Kelas XI Di SMU Negeri 1 Batu
BAB I
PENDAHULUAN
PTK PAI SMA


A. Latar Belakang

Kiranya tidak asing lagi apabila mendengar guru-guru Agama yang menyatakan keluhan-keluhan tentang pengajaran materi pendidikan agama, khususnya di sekolah-sekolah umum. Hal ini disebabkan karena adanya faktor ketakutan dari siswa itu sendiri yang menganggap materi pendidikan agama adalah materi yang paling menyulitkan untuk dipelajari. Ketika seorang guru memberikan materi pendidikan agama saat itu juga siswa merasa kurang berminat, kurang termotivasi untuk mempelajari atau untuk menerimanya. Akibatnya, dapat mengurangi keefektifan proses belajar mengajar.

Faktor lain adalah karena basic (dasar) dari siswa. Mayoritas siswa yang belajar di sekolah-sekolah umum memiliki dasar yang minim sekali tentang pendidikan agama. Atau mereka bisa dikatakan orientasinya kepada pendidikan agama kurang. Akibatnya, ketika siswa dihadapkan pada materi agama khususnya baca Al-Qur’an, siswa akan mengalami kesulitan pada proses belajarnya.

Demikian juga alokasi waktu yang diberikan untuk mata pelajaran PAI di sekolah-sekolah umum (1 x pertemuan dalam seminggu / 2 x 45 menit). Bagaimana mungkin siswa dapat membaca dengan fasih, menulis dengan tepat dan benar, menghafal dengan cepat. Dengan latar belakang basic agama yang minim sekali sementara waktu yang diberikan untuk materi pendidikan agama sangat sedikit sekali. Hal inilah yang menjadi penghalang ketercapaian hasil yang memuaskan. Akan berbeda sekali dengan siswa madrasah pada umumnya yang telah memiliki latar pendidikan agama. Lebih mudah untuk membaca, mudah dalam menulis dan menghafal sehingga tidak terdapat kesulitan-kesulitan untuk mempelajari materi pendidikan agama.

Berdasarkan fenomena-fenomena di atas sebagai gambaran problema dalam memperoleh efektifitas dan efisien pembelajaran materi pendidikan agama, maka disini penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut melalui pendekatan teoritis dan empirik. Maka dari itu disini penulis mencoba untuk mengambil judul “Penggunaan Metode Drill Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Pada Materi Pendidikan Agama Islam Kelas II-1 Di SMU Negeri 1 Batu”. Dari sini diharapkan dapat menemukan pemecahannya sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang hendak di kaji dapat dirumuskan sebagai berikut :
  1. Apakah penggunaan metode drill dapat mengatasi kesulitan belajar pada materi Pendidikan Agama Islam?
  2. Bagaimana pelaksanaan metode drill dalam mengatasi kesulitan belajar pada materi Pendidikan Agama Islam yang diberikan pada siswa kelas II-1 di SMU Negeri 1 Batu?


C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang hendak di kaji tersebut, maka peneliti ini bertujuan untuk :
  1. Memperoleh konfirmasi apakah metode drill dapat mengatasi kesulitan belajar materi Pendidikan Agama Islam siswa kelas II-1 di SMU Negeri 1 Batu.
  2. Mengetahui bagaimana peaksanaan metode drill materi Pendidikan Agama Islam siswa kelas II-1 di SMU Negeri 1 Batu.

D. Hipotesis
Dengan menggunakan Metode Drill materi Pendidikan Agama Islam dapat mempermudah belajar siswa kelas II-1 di SMU Negeri 1 Batu.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian, diharapkan dapat meberikan manfaat, antara lain :
1.    Lembaga
Sebagai pemberi informasi tentang hasil dari penggunaan metode drill dalam proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam, serta sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga dalam memberikan kebijakan kepada para guru dalam penyampaian materi Pendidikan Agama Islam.


2.    Guru
Agar guru lebih mudah dalam menyampaikan materi yaitu secara praktis, efektif dan efesien dalam mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, serta untuk menmbah wawasan tentang penggunaan metode pembelajaran.
3.    Siswa
Siswa agar lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan guru serta lebih mudah dalam memotivasi kegiatan belajar materi Pendidikan Agama Islam untuk direalisasikan dalam kehidupannya..

F. Sistematika Pembahasan

BAB I     Pendahuluan, pada bab ini memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II     Kajian Pustaka, pada bab ini memaparkan tentang pengertian, unsur-unsur, tujuan, kebaikan, kelemahan, dan penggunaan metode drill dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III Metode Penelitian, pada bab ini memaparkan tentang pendekatan dan jenis penelitian, tahapan penelitian, siklus penelitian, pembuatan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, pengecekan keabsahan data, indikator kinerja.

BAB IV Paparan Data dan Hasil Penelitian, pada bab ini memaparkan tentang lokasi penelitian dan hasil penelitian yang meliputi penyajian data-data yang diperoleh dari lapangan.

BAB V Penutup, pada bab ini memaparkan tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan Pendidikan Agama Islam khususnya dalam metode pengajarannya.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
PTK PAI SMA

A.    Metode Drill

1.    Definisi Metode Drill
Sebelum mendefinisikan tentang metode drill terlebih dahulu mengetahui tentang metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan.  Oleh karena itu peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran.

Salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru adalah bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh tetapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh guru.

Dari definisi metode mengajar, maka metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari.

Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama.

Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan.

2.    Macam-Macam Metode Drill
Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :
  • Teknik Inquiry (kerja kelompok) Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.
  • Teknik Discovery (penemuan) Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi.
  • Teknik Micro Teaching Digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.
  • Teknik Modul Belajar Digunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi).
  • Teknik Belajar Mandiri Dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

3.    Tujuan Penggunaan Metode Drill
Metode Drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :
  • Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.
  • Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan.
  • Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain.

4.    Syarat-Syarat Dalam Metode Drill
  • Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.
                a.    Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan.
                b.    Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.
                c.    Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi
  • Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik.
  • Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani.
  • Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.
  • Latihan diberikan secara sistematis.
  • Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi.
  • Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya. PTK PAI SMA

IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH SWT.



Standar Kompetensi
(Aqidah)
:
10. Meningkatkan Keimanan kepada Malaikat
Kompetensi Dasar
:
10.1 Menjelaskan arti beriman kepada Malaikat
10.2 Menjelaskan tugas-tugas Malaikat
Indikator
:
10.1.1 Menjelaskan pengertian malaikat Allah
10.2.1 Menyebutkan dalil naqli dan aqli tentang malaikat Allah
10.3.1 Menjelaskan perbedaan malaikat, jin, syetan, dan iblis
10.4.1 Menjelaskan arti beriman kepada malaikat Allah
10.2.1 Menjelaskan jumlah dan nama-nama malaikat Allah
10.2.2 Menjelaskan tugas-tugas malaikat Allah
10.2.3 Menjelaskan keterkaitan tugas malaikat Allah dengan perbuatan manusia
Materi Ajar:
Iman kepada Malaikat Allah SWT
1. Pengertian beriman kepada malaikat Allah
Iman kepada malaikat berarti mempercayai adanya malaikat Allah yang mempunyai tugas untuk melaksanakan segala perintah-Nya.
2. Dalil naqli tentang malaikat Allah

19. Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.
20. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (QS. Al-Anbiya: 19-20)
3. Perbedaan malaikat, jin, syetan, dan iblis
Malaikat
Jin
Syetan
Iblis
Makhluq yang selalu taat kepada Allah
Ada yang taat dan ada yang tidak
Tidak taat dan membangkang kepada Allah
Iblis adalah nenek moyang dari syetan, yang Allah usir dari surga. Sifat-sifat Iblis sama dengan syetan.
Berbuat kebajikan, beribadah kepada Allah
Ada yang beribadah dan beriman, ada juga yang kufur
Kufur, mengajak berbuat dosa dan melanggar perintah Allah
Diciptakan dari Nur (cahaya)
Diciptakan dari api
Diciptakan dari api
Tidak makan-minum, tidak tidur, tidak beranak
Makan-minum, tidur, dan beranak
Makan-minum, tidur, dan beranak




4. Jumlah dan nama-nama malaikat Allah serta tugas-tugasnya
Hanya Allah yang tahu jumlah seluruh malaikat. Namun, yang wajib kita ketahui seperti yang diterangakan dalam Al-Qur’an dan Hadits ada sepuluh, sbb:
1) Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul.
2) Mikail, bertugas membagi rezeki kepada seluruh makhluq.
3) Israfil, bertugas meniup sangkakala (terompet) atas perintah Allah.
4) Izrail, bertugas mencabut nyawa makhluq Allah.
5) Munkar, bertugas menanyakan dan memeriksa amal manusia di alam kubur.
6) Nakir, bertugas menanyakan dan memeriksa amal manusia di alam kubur.
7) Raqib, bertugas mencatat semua amal perbuatan manusia yang baik.
8) Atid, bertugas mencatat semua amal perbuatan manusia yang buruk.
9) Malik, bertugas menjaga neraka.
10) Ridwan, bertugas menjaga surga.

MAKALAH


I' JAZUL QUR AN

Pendahuluan
Al-quran secara harfiyah berarti "bacaan yang mempunyai puncak kesempurnaan "dan                       biasanya tulisan al-qur an digandeng dengan al-karim yang berarti "bacaan yang maha sempurna dan maha mulya " 1.Sebagai orang yang beriman hal itu kita harus yaqini kebenarannya karena keyakinan terhadap kitap – kitab allah merupakan rukun iman yang ke tiga setelah keimanan akan keberadaan malaikat – malaikat allah.
Kalau kita telusuri , mana ada sebuah bacaan yang dibaca oleh orang yang mengerti artinya atu tidak mengerti artinya , sehingga dengan itu bisa membuat hati tersentuh dan menangis ! Atau bacaan mana yang dipelajari , dibaca dan dipelihara aneka macam bacaannya , sehingga ditetapkan tata cara membacanya , baik panjang ataupun pendeknya dilam mengeluarkan huruf _ huruf Al- qur an , bahkan sampai sikap dan etika membacanya pun mempunyai aturan tersendiri .
Terlepas dari al- qur an sebagai bacaan yang mah asempurna al-quran adalah sebuah mu'jizad yang diturunkan allah melalui malaikat jibril kepada nabiyil ummiyi yang jadi seorang rasul yaitu nqabi Muhammad SAW. Karena al=-qur an banyak mengandung keistimewaan yang tidak mungkin manusia ataupun mahluq lain bisa membuat kibat yang mampu menandinginya .
Ironisnya, pada masyararakat kita banyak diantara mereka yang hanya memfungsikan al-quran sebagai mu'jizad
Definisi I'jazul qur an
Secara asal harfiyah , alquran berasal dari kata qarraa yang berarti baca . dan masdarnya ( kata benda ) yang berwazan fu'lanun sehingga menjadi qur anun yang berarti bacaan , atau lebih diartikan sebagai kitab yang di baca dengan menjadikannya sebagai maf ul (objek )
Sedangkan pengertian al- quran secara definitif yaitu firman allah yang di smpaikan oleh malaikat jibril sesuai redaksinya kepada nabi Muhammad SAW. Dan diterima oleh umat islam secara mutawatir .
Kata I'jaz ( kemukjizatan ) adalah menetapkan kelemahan . kelemahan menurut pengetian umum adalah ketidak mampuan mengerjakan sesuatu , lawan dari kemampuan .apbila kemukjizatan telah terbukti maka nampaklah kemampuan mu' jiz ( sesuatu yang melemahkan ) yang dimaqsud I'jaz dalam pembicaraan ini adalah menampakkan kebenaran nabi dalam pengakuannya sebagai seorang rasul dangan menampakkan kelemahan orang arab untuk menghadapi mukjizad yang abadi , yaitu quran . dan kelemaha generasi – generasi sesudah mereka . didalam al- quran kata I'jaa digunakan dalam bberapa bentuk sebanyak 25 kali ( bentuk kata yang bimaqsud adalah ajaza , I'jaza , muajizan ).

ASPEK- ASPEK KEMU'JIZATAN AL-QURAN
Aspek kemu'jizatan al-quran dibagi menjadi empat yaitu , aspek kebahasaan isyarah ilmiyah , pemberitaan hal ghaib , dan tasri' I .
A. Segi Kebahasaan .
kemukjizatan al- quran dari segi bahasanya bisa kita lihat dari tiga hal yaitu :
Pertama , Susunan Kata Dan Kalimat Al- Qur An . jika kita perthatikan secara teliti dan cermat kata akan mendapatkan bahwa dalam al-quran terdapat :
1. Nada dan langgamnya . ayat- ayat alqur an bukanlah syair atau puisi tetapi kalau kita dengar akan Nampak keunikan dalam irama dan ritmenya . hal ini pernah diteliti oleh cendikiawan inggris , marmaduke pickthall dalam the meaning of glorious qur an , ia menulis :
" al-qur an mempunyai simponi yang tiada taranya dimana setiap nada – nada bisa menggerakkan manusia untuk menangis dan bersuka cita "
Hal ini disebabkan oleh huruf dari kata – kata yang dipilih melahirkan keserasian bunyi dan kemudian kumpulan kata – kata itu melahirkan pula kesserasian irama dalam rangkayan kalimat ayat- ayatnya .
2. Singkat dan padat . dalam al-qur an banyak kita jumpai ayat- ayat nya singkat tetapi padat artinya , sehingga menyababkan berbagai macam pemahaman dari setiap mereka yang membacanya . salah satu contoh dalam ayat .*
" dan allah memberi rizki kepada orang yang di kehendakinya tampa batas "
Ayat tersebut memebrikan beberapa pemahaman seperti allah memberikan rizki kepada seseorang tampa yang bersangkutan dihitung secara detail amal- amalnya . ada juga yang memahami bahwa allah memberi rizki kepada seseorang tampa yang diberi rizki tersebut dapat menduga kehadiran rizki itu dan masih banyak pemahaman lainnya dai ayat – ayat pendek diatas .
3. Memuaskan para pemikir dsan kebanyakan orang . bagi orang awwam , ayat al-qur an mungkin terasa biasa , tetapi bagi para filosof dengan ayat yang sama akan melahirkan pemahaman yang luar biasa . salah satu contohnya QS. Yasin (36) : 78-79 .*
"dan ia membuat perumpamaan bagi kami dan dia lupa kepada kejadiannya ; ia berkata " siapakah yang dapat menhidupkan tulang belulang , yang telah hancur luluh ? (78) katakanlah ; "ia akan dihidupkan oleh tuhan yang mnenciptakannya kali yang pertama , dan dia maha mengetahui tentang ssegala mahluq . (79) .
Ayat diatas akan terasa biasa bagi kjala ngan awwam , tetapi berbeda dengan pemahaman filosof muslim Al kindi yang menyatakan bahwa keberadaan kembali Sesutu setelah pemunahannya adalah bisa atau mungkin terjadi katna menghimpun sesuatui yang telah berpisah – pisah atau mengadakan sesuatu yang tadinya belum pernah ada lebih mudah dari pada mewujudkannya perta kali . walau bagi allah tidak ada istilah" lebih mudah dan lebih sulit" .
1. memuaskan akal dan jiwa . salah satu contohnya ketika al-qur an mewajibkan puasa dalam firman allah .
" hai orang – orang yang beriman , diwajibkan atas kamu berpuasa "
Ayat diatas tidak menyatakan " tuhan mewajibkan atas kamu tetapi "di wajibkan atas kamu " hal ini mengisyaratkatkan bahwa manusia sendiri yang akan mewajibkan dirinya untuk berpuasa disaat ia menyadari betapa pentingnya mamfaat berpuasa . dari sini bisa kita lihat betapa al qur an telah menyentuh akal; dan jiwa mitra pembacanya .
2. keindahan dan ketepatan meknanya . salah satu contohnya dalam firman allah .
" dan apa bila dikatakan kepada mereka :"berimanlah kepada al- qur an yang diturunkan allah ," mereka berkata : " kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami :" dan mereka kafir kepada al-qur an yang diturunkan sesudahnya , sedang al qur an itu adalah ( kitab ) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka "
Kandungan ayat diatas mengandung tiga hal pokok : pertama peryataan * * merupakan nasegat kepaa orang yahudi agar meeka percaya pada al- qur an . kedua jawaban mereka ** yang mengandung dua maqsud utama . ketiga lanjutan ayat merupakan tangkisan dari kedua jawaban itu dari berbagai segi . ayat tersebut secara ringkas mengatakan . " percayalah kepada al-qur an sebagai mana kalian telah percaya . bukankah kalian telah mempercayai taurat yang telah di bawa oleh nabi musa As karena kitab suci itu diturunkan oleh allah ?"
Kedua adalah Keseimbangan Redaksinya . disini akan kami ringkas tentang keseimbangan redaksi al qur an seperti di bawah ini .
1.keseimbangan antara jumlah kata dengan antonimnya .
- . Al hayat ( hidup) dengan Almaut ( mati ) masing – masing 145 kali .
- . Al har ( panas ) dengan Al bard ( dingin ) masing – masing 4 kali .
2. keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonimnya .
- Al hars dan Al ziraah ( membajak / bertani ) masing- masing 14 kali .
- Al jahr Dan alaniyah ( nyata ) masing – masing 16 kali.
3. keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata yang menunjuk pada akibatnya .
- Al infaq ( sedekah ) dengan Al ridha ( kerelaan ) maing – masing 73 kali
- Al buhl ( kekikiran ) dengan Al khasarah ( penyasalan ) masing – masing 12 kali.
4. keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyababnya .
- Al israf ( pemborosan ) dengan Al sur ah ( ketergesa – gesaan ) masing- masing 23 kali .
- Al isra ( tawanan ) dengan Al harb ( perang ) masing – masing 6 kali .
5. keseimbangan khusus .
- kata yaum ( hari ) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali yaitu sebanyak hari – hari dalam setahun
- kata ayyam ( jamak dari hari ) atau yaumani ( dua hari ) tersebut 30 kali sesuai jumlah hari dalam sebulan .
Ketiga yaitu Kerincian Dan Katelitian Redaksi Al Qur an . jika di lihat daari padangan pertama se akan – akan mengandung keganjilan tetapi jika di telusuri secara mendalam akan di dapati tujuan tertentu . seperti dalam kata as sam Pendengaran yang selalu disebut dalam bentuk tunggal Ab shar ( penglihatan – penglihatan ) yang selalu di sesut dalam bentuk jama' , secara bergandengan dengan di awli as sam ditemukan sebanyak 3 kali . bagi pembaca yang telitui tentunya akan menganggap hal ini bukanlah sesuatu yang kebetulan tetapi ada "sesuatu " di balik itu .
B. Segi Isyarah Ilmiyah .
Dalam membahas tentang isyarah ilmiyah dalam al- qur an kita selalu ingat bahwa alqur an bukanlah kitab ilmiyah yang memberikan teori secara mendetail tentang ilmu pengetahuan , tetapi yang di beri tahukan al qur an hanyalah sebuah uraian singkat . bagi kalangan awwam uraian tersebut biasa saja tetapi bagi kalangan il muan uraian tersebut memiliki makna yang mendalam . contohnya tentang gunung , zaghlul najar , ahli geologi muslim , menyatakan bahwa di antara fungsi gunung tersebut dalam al qur an adalah sebagai stabilisator permukaan bumi agar tidak bergetar bersama kita . dalam ayat yang lain allah juga mengatakan bahwa gunung berjalan seiring dengan awan seperti dalam firmannya .*
" dan kamu lihat gunung – gunung itu kamu sangka ia tetab di tempatnya , padahal ia berjalan sebagai jalannya awan ."
Menurut penelitian yang ada para ilmuan menyatakan bahwa sekitar 300 juta tahun yang lalu , afrika , Australia , India , dan amerika latin berkumpul di suatu tempat . kemudian tejadi pergeseran karena aliran magma dan mereka bergerak lambat saling memisah . amerika latin memisahkan diri dari afrika dan bergerak ke barat . Australia memisahkan diri dari antartika dan bergerak ke utara , sedang India bergerak dan menabrak benua asia sehingga ia terangkat menjadi himalaya . jazirah arab memisahkan diri dari afrika 5 juta tahun yang lalu . dalam hal ini gunung- gunung di tanah arab berjalan walau sangat lamban seperti juga gerakan awan.. sehingga jazirah arab setiapm tahunnya melakukan pergeseran sekitar 7 senti meter kemudian menabrak iran , maka iran sering di landa gempa dan gunungnya berlipat – lipat . itulah wujud gunung yang secara dhahir ia diam di tempatnya tapi hakekatnya adalah berjalan dan penglihatan kita tidak mampu melihatnya .
Itu hanya wakil dari sekian ayat yang menguraikan tentang ilmu pengetahuan tentang tehnologi seperti tentang refroduksi manusia dalam surat Alqiyamah (75) :36-39 tentang kejadian alam semesta dalam surat al anbiya'(21) : 30 , tentang awan dalam surat al nur (24) : 43 , tentang pepohonan yang menghijau dalam surat yasin (36) : 80 , tentang kalender syamsiyah dan qomariyah dalam surat al kahfi (18) : 25 . dan lain sebagainya .
Dalam era kontemporer seorang ilmuan ,muslim , harun yahya , telah mmenyajikan kemukjizatan al qur an tentang iptek secara apik dalam bentuk buku atau cd flmnya , begitu juga dala seminar internasional IV tetang iptek di IPTN bandug pada 29 agustus 1 septmber 1994, telah dibahas tentang"mukjizat al qur an dan assunnah tetanmg iptek " yang di antara salah satu tujuannya adalah menggagas lahirnya kesadaran kolektif umat islam akan pentingnya iptek yang banyak di sebut dalam al qur an .
C . Segi Pemberitaan Ghaib .
Ghaib adalah sesuatu yang tidak di ketahui , tidak nyata atau tersembunyi . ada sekian banyak hal yang tidak diketahui oleh manusia dalam kehidupan ini , misalnya kapan terjadi kiamat, dan kapan datangnya kematian . dari sini ghaib terbagi menjadi dua . ghaib nisbi dan ghaib mutlaq . Gaib nisbi berarti bahwa gaib bagi seseorang tetapi bagi lainnya tidak , atau pada waktu tertentu gaib tetapi pada waktu yang lain tidak lagi . Misalnya dulu orang mengetahuinya tetapi kini setelah berlaku sekian waktu hal itu tidak lagi di ketahui , atau sebaliknya dahulu orang tidak mengetahuinya tetapi kini talah mengetahui , sehingga tidak gaib lagi . Sementra gaib mutlak yaitu gaib yang tidak dapat di ketahui selama manusia berada di muka bumi ini , atau tidak mampu mengetahui nya sama sekali tentang wujudnya , seperti hakekat allah. [1]
Al- qur'an mengungkap sekian banyak hal yang ghaib diantaranya bisa diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
Pertama , ghaib tentang masa lampau yang sekarang sebagian tidak dapat dibuktikan dan sebagian lagi dapat di buktikan dan sebagian yang lain masih belum diketahui . salah satu contohnya berita tentang tenggelamnya dan selamatnya jasad firaun . sebagai mana firman Allah SAW. Yang artinya:
" Maka pada hari ini kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat mejadikan pelajaran bagi orang – orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia legah dari tanda – tanda kekuasdaan kami." ( SQ. Al – quran 10 – 92 )
Dalam buku tafsir al- quran ada keterangan yang tertulis bahwa firaun tenggelam di laut Merah ketika megejar nabi Musa As dan kaumnya [2] . Tetapi menyangkut keselamatan badannya merupakan suatu hal yag tidak diketahui siapapun pada masa Nabi Muhammad bahkan dalam kitab perjanjian lama dan perjanjian baru tidak disinggung sama sekali . Jenazah firaun baru diketemukan oleh purbakalawan . Loret, pada tahun 1896 M dalam bentuk mumi di wadi al-Muluk ( lembah para Raja ) berada di daerah Thoba Luxor , di seberang sungai Nil , Mesir. Kemudian pada tanggal 8 juni 1907 M, Elliot Smith Membuka Mumi firaun tersebut dan ternyata jazadnya masih utuh. Pada Juni 1972 , ahli bedah Prancis, Mairice Bucaile, mendapat ijin untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang mumi tersebut dan menemukan bahwa Firaun meninggal dilaut . Ini terbukti dari bekas – bekas yang memenuhi sekujur tubuhnya.[3]
Kedua , gaib masa yang akan datang yang terbukti . Salah satu contohnya tentang kemenangan Romawi setelah kekalahannya yang di sebut dalam Al- Qur'an surat Arrum ( 30) : 1-4. yang artiya :
" Alif laam Miin (1) Telah di kalahkan bangsa Romawi ( 2) Di Negeri yang terdekat Dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang ( 3) Dalam beberapa tahun lagi bagi Allahlah urusan sebelum dan sesudah ( meraka menang ) , Dan di hari ( kemenangan bangsa Romawi ) itu bergembiralah orang – orang yang beriman ( 4) . "
Pada abad kelima dam ke enam Masehi terdapat dua Negara adikuasa , yaitu Negara Romawi yang beragama Kristen dan bangsa Persia yang menyembah api. Persaingan dalam perebutan kekuasaan antara keduanya sangat sengit sampai pada pertempuiran besar . Romawi memperoleh kekalahan dari Persia pada than 614 dan sesuai dengan prediksi al- Qur'an tepat pdda saat kegembiraan kaum Muslim memenangkan perang badar pada tahun 622, bangsa Romawi memperoleh kemenangan dari Persia. [4]
Dari Segi Tasyri'
Sebagai Mahluk Sosial , manusia membutuhkan mahluklain dalam melangsungkan kehidupan ini. Maka untuk mengatur kelangsungan hidup tersebut al- Qur'an memberikan aturan – aturan tersebut dengan syariat. Dari sisi yang paling kecil yaitu dalm diri manusia al Qur'an memberikan aturan sehingga akidahnya menjadi mantap ( Qs. 6. : 102 ) setelah itu bertingkat ketingkat taqlif yang lebih tinggi yaitu kewajiban beribadah kepada Allah seperti sholat ( Qs, 22: 77 ) , Puasa ( qs, 2: 182) Zakat ( QS,23: 56) dan Haji ( QS, 196) Kemudian aturan tersebut meluas sampai pada sekup yang lebih luas yaitu kehidupan social masyarakat dari keluarga sampai pada Negara. [5]
Secara sederhana bahwa al- qur'an merupakan undang – undang pari purna yang menegakkan kehidupan manusia diatas dasar konsep yang palin utama . Dan kita sebgai orang yang beriman tidak mengingkari bahwa al- Qur'an telah memberi pengaruh besar yang dapat mengubah wajah sejarah dunia . maka dari itu manna' al Qottan menjadikan tasyri' al –Qir'an sebagi bukti kemukjizatan al – quran karenanya ia sejajar dengan kemi'jizatan al – Qur'an lainnya seperti , kebahasaan , dan isyarat ilmiyah.[6]
Penutup
Sebagai kesimpulan dan penutup , pemakalah inginmengutip sebuah ayat al-Qur'an sebagai bahan renungan bagi kita semua. Yang artimya :
" Alif laam miin ( 1) Kitab al – Qur'an ini tidak ada keraguan padanya ; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa ( 2 ).
Dari pembahasan di atas masihkah kita sebagai orang beriman meragukan keotentikan al- Qur'an ? Masihkan kita tidak percaya bahwa al- Qr'an itu dating dari Allah , Tuhan yang maha Tahu atas segalanya ? kalau qita masih ragu bagai mana al – Qur'an akan bisa menjadi hudan bagi kita. Al – Qur'an akan menjadi hudan bagi mereka yang memiliki hati yang salim, hati yang takut pada Allah smata, , Hati yang ketika mengetemukan sesuatu yang luar biasa dalam al-Qur'an langsung mempercayainya.


[1] M, Quraish shihab , Mukjizat, 193-194.
[2] Ibnu Kastir, Tafsir Al- Qur'an Al – Azim, jilid 2 ( Kairo Darol Qalam li at Turast, T.T), 515.
[3] M Quraish shihab, Mukjizat 213 – 214: idem, lentera , 28
[4] M Qurash Shihab , Mukjizad al-Qur'an 213 – 214 ; idem Lentera , 28.
[5] Manna' Khalil al – Qattan , Studi Ilmu – ilmu al- Qur'an Litera Antar Nusa ) 275 – 280 .
[6] Mukhotim el Mukri Dkk , Klasifikasi ayat- ayat al Qur'an bab Syariah dengan bab Aklhlak ( bandung ; Fa Sumatra, 1995 )
Diposkan oleh SYAMSUL HADI di 04:33